Saturday, December 27, 2008

Catatan Dari Rumah Geruna 1V

Katakan daun itu terlepas dari dahannya
lalu melayang ke bawah dan sampai ke tanah
daun itu akan reput setelah genap sebelas hari
dan bila tiba bulan terakhir pada hari ke tiga puluh
daun akan hilang ke alam yang tidak pasti
dan kita tercari-cari sehelai daun
yang telah pulang ke alam ghaib.

Katakan tiba-tiba semua daun-daun
terlepas dari rantingnya
lalu semua melayang ke bawah
dan sampai ke tanah
dan setelah genap sebelas hari di atas tanah
daun-daun akan mula reput satu persatu
dan bila sampai ke hari ketiga puluh satu
semua daun akan hilang dari pandangan
dan kita berusaha untuk mencari-cari
diri ini dari celah-celah pohon-pohon
yang mula tumbang untuk sampai ke tanah.

Tanah ini, aku melihat hanyalah ketul-ketul
batu arang.

Mukah
9.1.07

Sunday, December 7, 2008

The Story From Rumah Geruna 111

Only when everything fall back into silence
there will be nobody who would like to scream
just a cry from the jungles and animals
nobody will be heard weeping from a vacuum
these hill has been turn into barren land
and only the people of Geruna will understand
what it meant to lose a jungle.

Catatan Dari Rumah Geruna 111

Apabila segala-gala kembali ke alam sunyi
tidak ada yang tiba-tiba cuba menjerit sekali
cuma ratapan pohon-pohon dan margasatwa
tidak ada kedengaran orang menangisi ruang
bukit ini hamparan kosong dan tanah gersang terbuang
cuma Geruna yang mengerti
erti belantara.

Kuching
27.12.06

Saturday, November 29, 2008

The Story From Rumah Geruna 11

When everything is evaluated with the total
you have to learn to be your own
the needs will never come to an end
and frustration will only lead to more death
of a long house in Geruna.

Geruna is a small settlement
among the low lying hills
in between dense forest and animals
and they strongly believes
that richness are in the leaves of trees
among birds and every living things
that lives in the jungles.

And when all secrets of the jungles are revealed
wish there will be no more death
when the land is gone.

Mukah
21 Mei 2006

Catatan Dari Rumah Geruna 11

Apabila segala-gala telah dinilai dengan jumlah
engkau harus belajar untuk memerdekakan
kemahuan yang tidak ada penghujungnya
resah yang akan membawa sebuah kematian
pada sebuah rumah panjang di Geruna.

Geruna adalah sebuah penempatan
pada kawasan berbukit-bukau
dan hutan yang masih tebal dengan margasatwa
dan penghuninya berkayakinan
bahawa kekayaan itu ada pada pohon-pohon
ada pada burung-burung
dan segala yang ada di belantara.

Dan apabila segala rahsia bumi telah terbongkar
janganlah sampai ada yang mati
kerana kehilangan tanah.

Mukah
27.6.06

Saturday, November 22, 2008

The Story From Rumah Geruna 1

When everything is evaluated with figures
you have to sit down and start counting the differences
because where ever you are;
there is no nil figures
to translate all the developments
in emptiness seen from the sky.

And when all figures are added and subtracted
or multiplied with zero that is empty
you have to shout at this difficult time
and at night where emptiness is not seen
and the hand cannot reach the realm of reality
unhappiness crept slowly into our differences
because the earth is dying fast
without leaves to live.

Catatan Dari Rumah Geruna 1

Apabila segala-gala telah dinilai dari angka
engkau harus rebah menghitung segala perbezaan
kerana di sini;
sebenarnya tidak ada angka yang nul
untuk menterjemah segala bentuk pembangunan
cuma ruang angkasa yang kosong
dilihat dari langit.

Dan apabila segala angka dicampur dan ditolak
atau didarab dengan nul yang kosong
engkau harus menjerit pada waktu kebeningan
malam yang gelap; tidak ada apa-apa yang dilihat
tidak juga tergapai tangan untuk mencengkam
benih-benih perbezaan di dalam kegelapan
kerana bumi telah direkah
dari pohon-pohon menghijau.

Mukah
7.4.06

Saturday, November 15, 2008

Cities with Broken Heart

That's how it goes;
they clean the cities
with million of dollars
so that there is no dust
and empty boxes
to hurt the eyes of foreigners
who came as tourists
and to see the little houses
on our outskirt.

And so
the cities grow bigger
with all the kills.

Can we build our own houses
in our cities!

Friday, November 14, 2008

Hati Yang TercederaW

Demikianlah;
kota raya itu dibersihnya
dengan wang yang teramat besar
agar nanti tiada abok
dan kotak-kotak kosong
mencederakan hati rakyat asing
yang datang melancong
dan melihat rumah kecil
bergelimpangan dipinggir.

Demikianlah;
kota raya itu membesar
dengan segala penderhakaan.

Akan bangunkah nanti seorang peribumi
membuat rumahnya sendiri.

Miri
25.6.94

Sunday, November 9, 2008

Papers on the Table 1

As were said
poverty written on hundred of pages
we have never try to sleep his night
tranquility has been stolen from all hopes.

And he said, the rural they try
to save from the pages
was bought with million of dollars.
Should we give hopes to his soul
to save the jungles.

Saturday, November 8, 2008

Papers on the Table 11

The papers that were given to me
while I was attending a workshop
at the end of the village in the
deep jungles - full of hopes.

In fact I'm some guys bothered
with sensitivity that I put all
the papers in my beg and I
brought home one evening at
the end if time.

Papers on the Tables 111

Words written on papers
have no voices
but words are ideas
written by great minds.

How if's
words has no feeling
'cos life is more comfortable
with figures
and our difficulties sweat
in all the hopes
we have written down.

It is unfortunates
that papers on the tables
are just figures.

Monday, November 3, 2008

Kertas Di Atas Meja 111

Kertas tidak mungkin bersuara
kerana yang ada padanya
hanyalah kata-kata
tangan yang melakarkan ide-ide
turun dari minda manusia
katakan
tidak ada perasaan dalam kata-kata
kerana kehidupan lebih senang pada angka
resah yang menitiskan keringat
basahkah setiap helai harapan
yang tertulis.

Sesungguhnya setiap kertas di atas meja
hanyalah tertulis dengan kata-kata
penuh angka.

Saturday, November 1, 2008

Kertas di Atas Meja 11
























Kertas-kertas yang diberi kepada aku ketika
aku menghadiri satu bengkel di hujung kampung
di dalam satu belantara yang penuh kemakmuran
Sesungguhnya aku seorang yang amat peka maka
kertas-kertas aku masuk ke dalam beg dan
aku bawa pulang pada satu waktu
hampir senja.

Kertas Di Atas Meja

Katanya resah yang dibangunkan diatas kertas
dan susah yang ditulis beratus halaman
kita tidak pernah berusaha untuk meniduri malamnya
ketenangan telah diributkan segala harapan
katanya kampung yang dibangunkan di atas kertas
dengan harga tulisan yang tersangat besar
haruskah dibangunkan jiwanya
untuk menghargai hutan belantara.
Kuching
20.4.2000

Saturday, October 25, 2008

Melayu Afrika

Melayu Afrika yang aku cari
sawo matangnya semakin gelap
putih hatinya bertambah cerah
pencak silatnya bertukar rentak
dan kalaulah kata-katanya
menikam Afrikaan dengan lidah
Melayu tidak akan hilang di Afrika.

Dan kalaulah hatinya
tidak kecut kerana benar
Melayu akan besar dengan kemanusiaan.

Pretoria 14.4.97


The Malay of Africa
dark skin getting darker
white heart getting brighter
his martial art changed rhythm
how if his words?
punch Afrikaans with tongue
the Malays will not disappear in Africa.

And if his heart
aren't scared from the truth
the Malay will be bigger than human-kind.

Friday, October 24, 2008

Sweetening the Bend

Can you feel the difference
rivers meander through dense jungle
pristine environment
rough seas in arrogant cities
cities of dream.

Or have you build up
a mountain of animals
to be king in the seas
with all watery world
sweetening the bend.

Kemanisan Di Seberang Tanjung

Bisakah engkau bezakan
hutan belantara daripada sungai yang merentasi
daerah sepi
laut yang bergelora daripada kota yang bersengketa
kota mimpi.

Atau bisakah engkau himpunkan
segala serigala dari gunung
menjadi raja di muara
menghimpun segala kemanisan
di seberang tanjung.

Sarikei
1 Apr 1991

Saturday, October 18, 2008

Friday, October 17, 2008

The Story of a Glass House

That's how it goes;
the story of a glass of the house
built of what is left of the winds
and burnt - out energies.

The Rio Summit a decade ago
filled with green promises
remembering the senses
waving the flags of equality
all set to save the world.

A glass house is built
on the top of a great mountain
mankind has no choice
the glass house means life
a polluted atmosphere
birds have disappeared
ships stranded ashore
fishes and poisoned
forrests without trees
the sun's rage is hell
the moon losses its lustre
and cities arre moments of past fury.

And that's how it goes;
the story of a glass house
on the top of a great mountain.

Cerita Sebuah Rumah Kaca



Demikianlah;

cerita sebuah rumah kaca

dibangunkan dari sisa-sisa angin

dan kuasa-kuasa yang terbakar.

Sidang Rio sekurun lalu

penuh dengan janji-janjai menghijau

menghimbau deria

mengibar panji-panji saksama

berazam selamatkan dunia.


Sebuah rumah kaca terbina

pada puncak gunung teragung

manusia tiada pilihan

rumah kaca adalah kehidupan

atmosfera yang tercemar

burung-burung telah menghilang

kapal-kapal tersadai di pantai

ikan-ikan tertuba diri

hutan-rimba ketiadaan belantara

amarah matahari adalah neraka

bulan hilang sinarnya

dan kota adalah tugu-tugu dendam silam.


Dan demikianlah;

cerita sebuah rumah kaca

pada puncak gunung teragung.

miri 16.11.92


Sunday, October 5, 2008

There is a secret yet to be explained

They say the jungle is full of sounds
of wolves and animals
of birds warbling
and dense vegetation
harbouring
poisonous spiders.

They say there is a river flowing wearily
between hills and mountains
and a voice rustling
among the frail and dried branches
they say there is a river drifting
between the trees.

They say there is a fractured mountain
between two islands and sea pebbles
and fishermen have drowned
between the ripling waves.

They say between us
between jungles, river and sea
there is a secret coiled around a drream
there is a secret yet to be explained.

Kampung Ini



















Kampung ini
kita jadikan sebuah kota
putera-puterinya kita berikan mahkota
jampi serapahnya kita jadikan puisi
sepi rindunya kita dendangkan lagu dan irama
makan minumnya kita hidangkan martini dan steak
dan malamnya kita taburkan bulan dan bintang

Akan bangunkah nanti seorang nelayan
dengan sebuah luncur angin.

Sarikei
10.3.88









My Village

This village
let's turn it into a city
let's crown its citizenry
let's make poetry out of their chants
let's sing their loneliness & longings
let's serve them martini and steak
and let's sprinkle the moon
and the stars across their night.

Will a fishermen then rise
on a sky glider?

Friday, October 3, 2008

Our Village

We build and develop our village
On a history of bloodiness and restlessness
We are farmers ploughing the rise-fields
We are fishermen ploughing the wide seas
Though we are poor
We will develop the village
Throughout the land.

And our village made of brilliant glass
Our village has a crystal clear river
There are the famous from amongst us
Wisely promoting for the good of many
Our village are peopled by civilised beings
Sophisticated in every way.

We build and develop our village
Among the trees in the jungle
among birds and animals
our children grow into perfect beings
Our village is inhibited by the famous
Who value the jewel of life
And we will continue
to build our village
in all corners of the land
to attain glory.

So that's how it goes;
A story about our village
One decade after the year of the vision
lost in the mega-cities.

Kampung Kami

Kami membina dan membangunkan kampung
dari resah berdarah menempa sejarah
kami petani mengerjakan sawah ladang
kami nelayan mengharungi lautan luas
meski kami masih miskin
kami akan bangunkan kampung
seluruh negeri.

Dan kampung kami dari kaca bercahaya
kampung kami ada sungai mengalir jernih
ada manusia penghuninya orang termasyhur
bijak membangunkan kebaikan umat
kampung kami dari manusia bertamadun
canggih dari segala sifat.

Kami membina dan membangunkan kampung
di celah pohon-pohon kayu hutan
di antara segala burung dan margasatwa
anak-anak kami membesar manusia sempurna
bijak menilai permata kehidupan
dan kami akan terus
membina kampung kami
ke seluruh pelusok negeri
mengukir gemilang.

Dan demilianlah;
cerita dari sebuah kampung kami
seabad setelah tahun wawasan
hilang di kota mega.

Kuching 16.6.99

Sunday, September 21, 2008

Ada Rahsia Yang Belum Terjawab
























Katanya di rimba banyak bahana
serigala dan margastua
burung-burung berkicauan
dan pohon-pohon yang tebal
di celah-celah
ada laba-laba yang beracun.

Katanya ada sungai yang lesu
antara gunung-ganang dan bukit-bukau
dan ada suara yang memanggil
pada ranting-ranting yang rapuh
katanya ada sungai yang hanyut
di celah pohon-pohon.

Katanya ada gunung yang pecah
antara dua pulau dan kerikil laut
dan ada nelayan yang tenggelam
antara riak-riak gelombang.

Katanya antara kita
antara rimba sungai dan laut
ada rahsia yang melingkari mimpi
ada rahsia yang belum terjawab.

Miri
15.6.91

Thursday, September 18, 2008

Monday, September 15, 2008

Catatan Dari Rumah Geruna I


Apabila segala-gala telah dinilai dari angka
engkau harus rebah menghitung segala perbezaan
kerana disini;
sebenarnya tidak ada angka yang benar
untuk menterjemah segala bentuk pembangunan
cuma ruang angkasa yang kosong
dilihat dari langit.
Dan apabila segala angka dicampur dan ditolak
atau didarab dengan nul yang kosong
engkau harus menjerit pada waktu keheningan
malam yang gelap;
tidak ada apa-apa yang dilihat
tidak juga tergapai tangan untuk mencengkam
benih-benih perbezaan di dalam kegelapan
kerana bumi telah direkahkan
dari pohon-pohon menghijau.
Mukah

Saturday, September 13, 2008

Catatan Dari Rumah Geruna VIII

Catatan Dari Rumah Geruna VII














Kadang-kadang itu tanah disalah ertikan
apabila ia hanyalah ketapang yang kosong
tinggi menjulang ke langit dan dalam kelam malam
berdiri dengan tersipu pada liang-liang gersang.

Tanah itu akan sentiasa terbuang
dan dalam ketandusan ia masih keinginan
untuk bercerita perihal daun-daun
yang pernah satu ketika kemarau panjang
berjuta-juta keguguran ke tanah dan reput
membangunkan kembali kehidupan rimbanya.

Kadang-kadang itu kehidupan disalah tafsirkan
pada daun-daun yang pulang ke tanah
membangunkan kembali putaran dan liku-liku
perjalanan panjang ke ruang belantara
mengisi tamadun manusia.

Kadang-kadang itu pada ketika kita kesunyian
kita mudah dilupakan oleh ganjaran wwaktu
kerana pada tanah ini dan pohon-pohon rimba
tamadun baru bisa dijulang ke ruang angkasa
dan peluang-peluang memperkasakan
keikhlasan pada tanah-tanah
yang disalah-ertikan.

Kadang-kadang itu kita terlupa membangunkan rimba
apabila keikhlasan disalah ertikan.

Mukah 2007.

Catatan Dari Rumah Geruna VI














Kerana niatnya yang murni itu
terpancar sudah sebuah alam di matading
hasil dari galian kegelapan
yang memerlukan tanah ini.

Aku cuba bersuara untuk tidak membenarkan
penyiksaan yang tidak terancang
penganiayaan sebuah rumah panjang di Geruna
setelah kembali musim hujan selepas Disember.

Dan aku terus mencuba untuk bersuara
membina semangat menunjangi lembah ini
berlari kencang bersama angin pembangunan
agar alam meredakan tumpahan air dari langit
keatas bukit-bukit yang payah.

Kepada setiap yang terpenjara di dalam hutan ini
janganlah dikembalikan
pembangunan yang tidak terancang.

Mukah

Friday, September 12, 2008

Mukah Grand Prix 2008

My Hazy Sky


My hazy sky is crazy
gone and blowing with the wind
to the valley and beyond
the cities burried deep in worries
and people masked their faces.
Forest burning in Rage
smoke filled the sky
cities cry for air
a little space for breadth
to keep on loving.
If our trees are green
our sky are blue
and the rivers are crystal clear
the smiles will live a thousand miles.
But smoke are for money
people in high places
masked their faces
not for anger
but greed for the jungle.
miri.

I want to cry a thousand places


I want to cry a thousand places
the world over
and in my beloved Malaysia
the place bountiful promises
the lust of greenery
the blue ocean deep
and be truly Asia.
Cry I will in this beautiful place
forest slowly turn into nightmare
rivers meander with dead fishes
blue sky turn red in the evening sun
(and the sun was red every sunset).
Yes, cry I will as beauty fade away
into darkness of the night
into cruelty that will never end.
Mukah

Usun Apau


Catatan Dari Rumah Geruna IX

Apakag yang engkau harapkan dari Rumah Geruna
tanahnya terbakar setiap hari dan menjelang senja
hatinya bertambah gelap melihat daun keguguran
apakah yang engkau harapkan dari langit
hujan turun tidak pernah membasahi bumi bertuah
kerana pada sudut-sudut rumah Geruna
anak-anak tidak lagi berlari ke dalam hutan
tetapi hanya memarahi orang-orang tua.

Tanah ini bukan lagi tanah kita untuk disayangi
batu telah banyak terbakar menjadi abu
dan anak kita terlupa untuk bercinta di dalam hutan
apakah yang harus kita ceritakan lagi
kita tidak ada sungai untuk bermandi
kita tidak ada tanah untuk bercucuk tanam
kita tidak ada hutan untuk memburu
apakah yang ada pada sebuah rumah panjang
bila segalanya telah tiada.

Dan apabila segala-galanya telah tiada
haruskah engkau kembali mencari manusia.

Mukah

Catatan Dari Rumah Geruna IV

Katakan daun itu terlepas dari dahannya
lalu melayang ke bawah dan sampai ke tanah
daun itu akan reput setelah genap sebelas hari
dan bila tiba bulan terakhir pada hari ke tiga puluh
daun akan hilang ke alam yang tidak pasti
dan kita tercari-cari sehelai daun
yang telah pulang ke alam ghaib.

Katakan tiba-tiba semua daun-daun
terlepaas dari ranting-rantingnya
lalu semua melayang ke bawah
dan sampai ke tanah
dan setelah genap sebelas hari di atas tanah
daun-daun akan mula reput satu persatu
dan bila sampai ke hari ketiga puluh satu
semua daun akan hilang dari pandangan
dan kita berusaha untuk mencari-cari
diri ini dari celah-celah pohon-pohon
yang mula tumbang untuk sampai ke tanah.

Tanah ini, aku lihat hanyalah ketul-ketul
batu arang.

Mukah